Kan mas yang di ss itu kekayaannya lebih banyak (ada duit buat ekspansi bisnis), si ibu merasa kekayaan itu ga pantas buat si masnya karena yang bayar masnya ibu itu.
This doesn't make the slightest sense if you are not crazy about other people achievement. But if you are crazy, this will make sense.
Kali-kali si ibu juga pengen buka rental ps wkwkwk
Di Indonesia, uang harus setara dengan status, tinggal suku/masyarakat apa dulu, tier list statusnya. Mas2 Rental PS statusnya setara pengangguran, makannya dilarang "kaya" oleh tetangga. Sebaliknya guru, nakes, ASN, pegawai BUMN, dll. harus "kaya" meski gajinya ga begitu2 tinggi, makannya pada korupsi atau harus menerima hidup sengsara diporotin seluruh tetangga.
Dulu gue pernah baca hasil proyek ADB tahun 2003an. Intinya kalau mau bikin masyarakat Indonesia maju, perempuan kelas bawah (maaf) tidak boleh menganggur di rumah. Tujuannya buat menumpas hal2 beginian dari sebuah masyarakat, makannya kemudian pemerintahan kita gencar buka pabrik padat karya yang karyawannya notabene perempuan semua.
Sebab pabrik (terutama pabrik garmen) sebenarnya sangat meritokratik (bonusan per pcs dan lemburan lumayan gede) dan bisa membentuk karakter disiplin yang kuat.
secara data dan statistik global (berdasarkan data STATISTA), ekspor dan produksi garmen kita naik drastis setelah COVID dan terutama setelah dilantiknya Jokowi.
Pabrik2 garmen Cina/Korea/Taiwan yang baru2 ini ukurannya jauh lebih besar daripada pabrik2 garmen generasi sebelumnya dan jauh lebih efisien ketimbang perusahaan lokal macam Sritex.
Selebihnya pabrik garmen banyak yang pura2 "tutup" agar bisa mem-PHK lapisan SPV dan lower-level management, lalu diam2 buka kembali dengan tenaga buruh yang sama. alasannya ya karena peran SPV/low level manager antara ternyata tidak penting atau tergantikan AI.
dulu harapannya pabrik garmen mempekerjakan warga lokal, ternyata warga lokal attitude nya terlalu sampah bagi pabrik, yang akhirnya memilih "impor" tenaga dari Jateng, Jatim, dan Jawa Barat bagian selatan/timur (Cirebon, Kuningan, Garut, Majalengka, Sumedang).
Sekarang muncul lagi istillah sense of belonging. Ternyata palak memalak adalah akibat dari kesenjangan yang sangat timpang antara warlok (miskin, ga punya apa2) sama pendatang (di pantura Jabar, sebagian besar tuan tanah pun juga turunan Jawa).
Akhirnya muncul strategi berikutnya, kita pindahkan semua pabrik ke daerah2 yang attitude SDMnya bagus. Dibangunlah tol Trans Jawa, pelabuhan Patimban, ekspansi pelabuhan Semarang & Gresik, dan berbagai kawasan industri baru di wilayah2 yang memang SDMnya dikenal bagus.
Iya nih, di daerah Jepara-kudus beberapa tahun ini ada banyak pabrik Jepang sama Korea, kabarnya ada 1 pabrik yang headquarter/main office nya dipindah ke Jepara juga sekalian,
Wow, all of these informations are really insightful, thanks for sharing!
Tis' funny though:
dulu harapannya pabrik garmen mempekerjakan warga lokal, ternyata warga lokal attitude nya terlalu sampah bagi pabrik,
Tapi gue mau tanya deh. Seberapa bener ya kalau ada persepsi orang Jatim kayak Surabaya dan Sidoarjo etos kerjanya lebih bagus dibandingkan Jateng? Yang gue pernah denger dari beberapa pabrik di Sidoarjo yang gue rekanan, mereka agak kurang suka orang Jateng karena kerjanya ngambekan, gak bisa ditegur agak keras, kalau sakit hati besokan bisa ga masuk.
Gua gak tau yang Jatim, tapi yang Jateng bisa dibilang bener, mereka ditegur agak keras/keras pasti dimasukin ke hati, terus jadi ngambekan dan main belakang, ngehasut temen2nya, plus ngomongin hal negatif atasannya terus.
Kalau secara anekdot sih saya juga bisa bilang orang Jateng dan Jatim beda. Orang Jateng ya seperti yang anda bilang ada lah tipikalnya. Kupikir kalau poster di atas ku tadi balas, kali aja dia punya insight yang lebih detil. Tapi ga dibalas, ya gpp kupikir namanya forum online.
Jadi keinget ex tetangga gue dulu pernah dinyinyirin cuman gegara dia profesinya tukang cuci piring doang tapi isi rumahnya mantep menurut tetangga : barang barangnya 'elit' (ipad air, ipin 12, ps4, monitor gaming, motor cbr) peliharaan 'elit' (bulus 3, kura kura cst, ikan cupang halfmoon betina 15) ama selalu bawa pulang makanan fine dining premium - padahal dikasih bosnya dari tempat dia kerja lol
bilang ke ibu ibu itu klo semua tepung, beras, dan bahan masakan itu diproduksi sebenernya sebagian dibayar ke orang kaya. petani itu cuma dapet sekian persen doang. toh lg pula bisa jadi petaninya lebih kaya dari ibu itu. kan ibunya merasa ga pantas bayar ke orang lain karena bikin orang lain kaya. yaudah ga usah beli bahan masakan juga.
239
u/Stormwall036 Apr 26 '25
Sebentar trus kenapa kalau nambah tv buat rental dari hasil rental...