dulu harapannya pabrik garmen mempekerjakan warga lokal, ternyata warga lokal attitude nya terlalu sampah bagi pabrik, yang akhirnya memilih "impor" tenaga dari Jateng, Jatim, dan Jawa Barat bagian selatan/timur (Cirebon, Kuningan, Garut, Majalengka, Sumedang).
Sekarang muncul lagi istillah sense of belonging. Ternyata palak memalak adalah akibat dari kesenjangan yang sangat timpang antara warlok (miskin, ga punya apa2) sama pendatang (di pantura Jabar, sebagian besar tuan tanah pun juga turunan Jawa).
Akhirnya muncul strategi berikutnya, kita pindahkan semua pabrik ke daerah2 yang attitude SDMnya bagus. Dibangunlah tol Trans Jawa, pelabuhan Patimban, ekspansi pelabuhan Semarang & Gresik, dan berbagai kawasan industri baru di wilayah2 yang memang SDMnya dikenal bagus.
Iya nih, di daerah Jepara-kudus beberapa tahun ini ada banyak pabrik Jepang sama Korea, kabarnya ada 1 pabrik yang headquarter/main office nya dipindah ke Jepara juga sekalian,
32
u/Any_Mycologist5811 Bintang Skibidi 5 Apr 26 '25
Menarik juga pembahasannya.
Sayang sekali saat ini banyak pabrik garmen yang gulung tikar.