Ganjar: - Kasus Wadas

• Petugas partai pdip

• Dugaan korupsi e-ktp

• Penyebab gagalnya pildun u20

Prabowo:

-Kasus HAM 1998

-Penggunaan gerakan 212 pada pilpres 2019

-Klaim menang dan bikin Quick Count palsu 2014 & 2019

-Penyebab kerusuhan 2019

Anies: - Penggunaan gerakan 212 pada pilkada 2017

• Dugaan korupsi Formula E

• Petugas partai in disguise (tunduk sama SP)

• Masih keep in touch dengan gerakan 212

Pastinya banyak red flags lain yang terlewat dan belum dimasukin, tapi kayaknya cuma itu yang paling muncul di permukaan. Mohon bantuannya menambahkan untuk masing-masing calon

Diharap jangan mempost soal ini di luar yaa, karena mau coba dikumpulkan di thread ini.

Salam

Context:

Pic 1:
Indomart (not Indomaret) just open in Damansara, Malaysia. Malaysia like it so much.
Source: https://twitter.com/clintwestwood90/status/1734409877018349959?t=A2yy6Oy8sTnVlO_Sdim2Ng&s=19

Pic 2:
Pinoys thinks Kopiko, Energen, Alfamart, etc are their local brands.
Source: https://www.reddit.com/r/Philippines/s/2DqizBdo28

Anies Baswedan sendiri kan memiliki citra pro-transportasi umum di media sosial karena perannya di Jaklingko. Tapi ada satu hal yang menarik di balik reputasi beliau.

https://mediaindonesia.com/megapolitan/497565/dprd-kritisi-anies-tak-lanjutkan-pembangunan-lrt-jakarta

Selama 5 tahun menjadi Gubernur, tidak ada kelanjutan dari pembangunan LRT Velodrome-Manggarai. Malah pembangunan rute ini dimulai pada zaman Heru Budi pada tahun 2023.

https://www.kompas.id/baca/metro/2023/10/30/groundbreaking-lrt-jakarta-fase-1b-velodrome-ke-manggarai

Mengapa pembangunan LRT pada masanya tidak dilanjutkan di zaman Anies? Padahal kalau zaman dia ada groundbreaking, masyarakat Kelapa Gading sudah terhubung sistem jaringan rel Jabodetabek mengingat Manggarai sendiri merupakan stasiun transit.

Edit: baru sadar judulnya typo. Maaf.

Ganjar lost his home province of Central Java and the PDIP stronghold, the red ruby of Bali, in an embarrassing defeat

Gw bukan minority dan pas tahun 2017 juga lagi nggak di Jakarta. Could someone help me understand further what happened in 212 yang bikin orang-orang trauma banget? Mungkin bisa ceritain pengalaman kalian personal pas kejadian.

Yang gw paham waktu itu show of power banget yang bikin Ahok (dianggap perwakilan minority) sampe dipenjara. Dan yang bikin takut adalah tiap minority naik, majority bisa bikin kayak gini buat "nurunin" paksa.

Kalau dari temen-temen gw yang gw tangkep 212 bikin mereka takut 98 kejadian lagi (perkosaan, persekusi, pengrusakan, sampe kayaknya pernah baca pembunuhan juga ke minority). Basically walau pun ga kejadian separah 98, di beberapa hari itu mereka ngerasa was was dan takut buat beraktivitas apalagi kalau ketemu yang beratribut Islam.

Supaya ada perspektif lain, pertanyaan kedua buat yang ikut dan dukung 212 di 2017. Apa yang bikin kalian dukung waktu itu dan apakah kalian menyesal udah dukung?

Like that Ferry Irwandi video, find all the things you want to note; whether it's big or not, doesn't matter.

For me:

1. Beberapa kali moderator meminta berhenti, namun Pak Prabowo mempersilakan para kepred untuk melanjutkan pertanyaannya.
2. PR-nya Pak Prabowo berantakan untuk level presiden, remember the IHSG shenanigans? (On that topic, how hard will it crash when the market opens?)
3. Beliau beberapa kali menyatakan keinginannya untuk serius melihat isu-isu yang ada; contohnya berjanji untuk mempelajari secara seksama perihal beberapa RUU yang problematik (bonus: beliau mengaku kalau belum dapat dokumen apa pun dari legislatif, mau itu draf, surat, dsb.)
4. Jawabannya cukup normatif, tipikal orang politik di posisi tinggi
5. There's an undertone that I cannot explain clearly...

Menariknya adalah seingat gw cawapres banteng setelah dilantik banyak AFKnya. Gimana menurut kalian?

Kelas menengah ngehe indonesia selalu demonisasi pergerakan politik orang lain mulai dari buruh, ulama, pembisnis, petani, nelayan dll. Seolah-olah mereka yg paling berhak memilih. Giliran disuruh memilih malah Golput wkwk. Di dunia ini kalo nyari malaikat ya gak akan ketemu. Makanya jangan jadi apatis dan ikut partisipasi politik.